Senin, 21 Mei 2012

Tidak nyata, tapi ADA

Tidak nyata, tapi ADA

by Yosephin IR Simbolon on Thursday, May 10, 2012 at 1:03am
 
Terkadang aku berpikir, kenapa aku harus menangis, tertawa, marah, sakit hati, dendam, dan iri? Semua rasa datang saling bergantian. Seakan-akan aku sedang dipermainkan laksana sebuah permainan yg dikontrol melalui remote kontrol. Terkadang aku seperti tidak mengerti, apa sebenarnya tujuan dari hidup itu, jika pada akhirnya kematian yg menjemputku. Keluarga, sahabat, teman, karir, dan cintaku pada akhirnya akan terttinggal ntah dimana, ketika ajal menjemput.

Suatu hari Ketika aku memandang ke  langit pada malam hari, aku melihat begitu banyak bintang yg sangat indah.Dalam hati dan pikiranku tersirat, seandainya aku boleh memilih, aku ingin diciptakan sebagai bintang saja, bukan manusia. Hal ini kukatakan bukan berarti aku tidak tahu bersyukur, terlepas dari itu. Aku merasa menjadi bintang itu lebih menyenangkan, karena pasti tidak ada perasaan apa-apa pada sebuah bintang. Dan bintang mampu membuat orang lain kagum dan mengingat bahwa begitu indah rupanya.

Namun seiring berjalannya waktu,aku tersadar, bahwa apapun yg kurasakan, pikirkan, dan alami, aku harus mampu menyikapinya bukan hanya dengan logika atau perasaan saja. Melainkan aku harus menggunakan iman dan kepercayaanku kepada-Nya. Karena dgn demikian, setiap teka-teki dalam kehidupanku boleh ku tanggung di dalam-Nya. Selalu berusaha untuk mencoba dan berharap yg terbaiklah yg akan dianugerahkan-Nya di dalam kehidupanku.Karena aku percaya Tuhan selalu ada buatku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar